Tak sedikit masyarakat yang memilih menjual perhiasan emas untuk mendapat suntikan dana. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi keperluan sesudah Lebaran. Namun, sebelum memasarkan perhiasan ke kios emas, perhatian dahulu hal-hal berikut.

Penjual emas dan berlian di Kios Jewellery Creation, Eneng menjelaskan, biasanya penjual akan menolak perhiasan emas yang dipasarkan masyarakat sekiranya tak ada peralatan surat. Namun dimaksud adalah surat pembelian sebagai bukti emas hal yang demikian asli. Simak juga informasi perihal model gelang emas terbaru dan harganya disini.

"Sebelum kita beli yang kita lihat tergantung, muda apa gimana emasnya, apalagi kalau tak ada surat, kita nggak mau sekiranya tidak ada surat, kan bahaya," katanya ketika berbincang di tokonya.

Dirinya malah mempertimbangkan tidak akan menerima emas yang dipasarkan masyarakat sekiranya tidak ada suratnya. Bila diakuinya masih ada orang yang menjual emas tanpa peralatan surat.

"Toko tak ada surat kita enggak ingin, apabila nggak ada surat kan bahaya," jelasnya.

Penjual emas di Kios Zifa Jewellery, Ade malahan memberi tahu masih ada masyarakat yang berniat jual perhiasan melainkan tak disupport perlengkapan surat. Tanpa surat, originalitas emas diragukan. Kios masyarakat wajib pastikan betul suratnya ada sebelum menjual emas.

"Surat yang pertama, surat emasnya. Ada juga yang jual tanpa surat. Itu harus dipastikan dahulu originalitasnya," ujarnya.

Penjual di Toko Emas Mulia, Ahan membeberkan apabila masyarakat berharap jual perhiasan emas, sebaiknya jual ke toko yang sama dengan kita membeli sebelumnya. Jika dijual di kios yang berbeda, harganya akan jatuh cukup signifikan.

Sebagai ilustrasi, harga perhiasan emas yang dijual ke kios tempatnya berjualan akan dipotong 10-25% dari harga beli konsumen. Kalau emas hal yang demikian sebelumnya dibeli dari kios lain, kena potongan lagi. Pasalnya dikurangi ongkos layanan pembuatan emas lebur menjadi perhiasan.

"Warung dari warung lain jualnya agak rugi, ia dihitung leburan. Misal bila dipotong ongkos, taruhlah harganya sekitar Rp 400 ribu lebih, kita terimanya hitungan leburan antara Rp 350.000-Rp 370.000 per gram. Itu kan ia beli sudah kena ongkos bikin," tambahnya.